Thursday, May 3, 2012

FOLDING BIKE




folding bike, atau sepeda lipat juga termasuk populer di kalangan penggendara sepeda. tapi, tahukah Anda apa itu sepeda lipat sebenarnya ? simak baik-baik berikut ini.

Sepeda lipat merupakan sepeda yang dirancang agar bisa dilipat ke dalam bentuk yang kompak. Ketika dilipat, sepeda ini menjadi sangat mudah untuk dibawa kemana saja atau disimpan. Mekanisme lipatnya pun beragam, mulai dari yang menawarkan kombinasi kecepatan melipat, kemudahan melipat, kekompakan, berat, ketahanan dan harga.  

< This picture is POLYGON URBANO 5.0



Makin rumit mekanisme lipatnya, struktur yang diperlukan pun makin rumit, butuh banyak onderdil. Seli bisa lebih mahal dibanding sepeda biasa. sepeda lipat diperuntukkan bagi komuter yang menekankan kenyamanan dan kemudahan. Dibanding sepeda konvensional, sepeda lipat memiliki ruang penyesuaian yang lebih lebar.

Basis roda sepeda lipat sendiri serupa sepeda biasa. Beberapa manufaktur memproduksi seli yang dirancang dengan sistem lipat yang memungkinkannya memakai roda 26” seperti pada Montague Corp. Sepeda-sepeda yang ukurannya lebih kecil dari sepeda Brompton sering disebut sepeda portabel.

Terdapat tiga cara melipat seli. Yakni, lipat setengah, lipat segitiga, dan campuran antara lipat dan bongkar. Mengabaikan cara lipatnya, sepedqa lipat mudah dibawa dan disimpan. Sepeda lipat sangat cocok untuk komuter perkotaan. Terlebih mereka yang tinggal di apartemen, sepeda lipat  merupakan pilihan paling sempurna.

Banyak pihak yang mengklaim sebagai penemu sepeda lipat. Nyatanya, sepeda lipat sudah ada sejak lama. Seperti apa ?

Sepeda lipat tak akan muncul jika sepeda tak diciptakan. Ahli sejarah mungkin tak akan pernah bisa mengidentifikasi kapan sepeda diciptakan. Beberapa orang berpendapat, Leonardo Da Vinci menciptakan sepeda berdasarkan rancangan yang ditemukan di Codex Atlanticus. Meski rancangan ini dinyatakan palsu, Da Vinci masih disebut sebagai pencipta sepeda.


Sebelumnya, terdapat beberapa ‘pra-sepeda’ yang diciptakan sebelum sepeda muncul. Pra sepeda pertama adalah ‘celerifere’ yang dikembangkan oleh orang Prancis bernama Mede de Sivrac pada 1790. Pra sepeda ini terdiri dari dua roda yang terhubung oleh besi yang dirancang seperti kuda atau singa.

 << this picture (tapi sepertinya itu buaya ya, bukan singa atau kuda, hehe)


Tak ada mekanisme menyetir atau pedal pada Pra sepeda yang digunakan untuk menghibur bangsawan ini. Pada 1818, Baron Karl Von Drais dari Jerman menunjukkan ‘Draisienne’ di Paris namun Pra sepeda ini masih tak memiliki pedal. Pada 1860, Ernest Michaux dan adiknya Piere menambahkan pedal pada roda depan dan menyebutnya ‘Velocipede’.

 << this picture (sepertinya naiknya susah ya, terus juga mudah jatuh)

Pada 1885 saat teknologi sepeda di Inggris maju, ‘sepeda biasa’ pun muncul. Terdapat persaingan mengakui sepeda lipat dan semuanya mendokumentasikannya dengan sangat meyakinkan. Terdapat beberapa dokumen hak paten yang merujuk pada ‘tricycle’ dari 1880 dari perusahaan Bayliss Thomas di Inggris dan Pope Manufacturing Company di Amerika Serikat (AS).

Pria Inggris William Grout diyakini sebagai penemu sepeda lipat  di 1878 namun kemudian temuannya berupa roda depan lipat dan rangka yang bisa dibongkar membuatnya lebih dikenal sebagai sepeda ‘portabel’. Pada 1980, dua peristiwa signifikan sejarah sepeda lipat terjadi. Pertama, Andrew Ritchie mulai memproduksi sepeda lipat Brompton di 1981.

Kemudian di 1982, Dr David Hon mulai memproduksi sepeda lipat Dahon pertama. Kedua merek ini sangat terkenal hingga kini. Dahon sendiri menjadi pembuat sepeda lipat terbesar dunia dengan penguasaan pasar 60%. Sepeda lipat pertama Hon disebut ‘Da Bike’. Seiring waktu, popularitas sepeda lipat makin dikenal terutama di Eropa, Asia dan kota besar AS.

Saat ini terdapat lebih dari 100 pembuat sepeda lipat dan jumlahnya terus bertambah. Kesimpulannya, sejarah sepeda lipat relatif nyata dan tak sepenuhnya komprehensif karena akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. 
keren kan ?, nanti kita juga harus bikin "sepeda terbang" ya, he he he..



No comments:

Post a Comment